Jumat, 09 Desember 2016

Makalah SIMPUS

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
(SIMPUS)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIK







LogoUMS3D



Oleh:
Rika Safetyka
J210150100
CIII









PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA




PENDAHULUAN
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) telah diberlakukan sejak tahun 1981. SP2TP secara potensial dapat berperan banyak dalam menunjang proses manajemen Puskesmas, baik untuk memenuhi aspek Perencanaan, Penggerakan, Pelaksanaan maupun Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian.
Tujuan pelaksanaan SP2TP adalah didapatnya semua data hasil kegiatan Puskesmas dan data yang berkaitan serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi di atasnya sesuai kebutuhan secara benar,berkala, teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.



LATAR BELAKANG
Informasi adalah hasil analisis, manipulasi dan presentasi data untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Berguna atau tidaknya suatu informasi bergan-tung pada tujuan penerima informasi,ketelitian penyampaian dan pengolahan data, waktu, ruang/tempat, pada waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat.

Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan mana-jemen kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen institusi, dan manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan manajemen pasien memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan pengobatan yang lebih akurat dan efektif.

Informasi yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan organisasi pusk-esmas yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen sistem akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta transparansi penyehatan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di puskesmas se-Kota Payakumbuh ialah masih adanya duplikasi sistem pencatatan dan pela-poran baik di tingkat manajemen pasien, manajemen unit maupun manajemen program. Selain itu, fragmentasi pencatatan dan pelaporan juga ditemui dari be-berapa kegiatan Puskesmas.

Penataan sistem informasi dalam manajemen kesehatan dapat dimulai dengan pengintegrasian transaksi pencatatan dan pelaporan. Hal ini berimplikasi positif kepada pengurangan duplikasi data yang kurang efektif bagi pengambilan kepu-tusan. Tahapan penataan sistem informasi kesehatan secara dini melalui pengu-kuran kebutuhan informasi bagi pengelolaan manajemen memerlukan peran serta aktif dari pengguna untuk memberikan hasil desain yang lebih mudah diimplikasikan dalam manajemen organisasi.

Penyusunan desain sistem infor-masi manajemen puskesmas dapat dilakukan melalui metode action research yang memandang pengguna bukan sebagai obyek namun sebagai partisipan. Pendekatan ini berfokus terjadinya perubahan yang melibatkan secara aktif pengguna dan peneliti dalam penyusunan desain.



TUJUAN PROYEK
Tujuan umum proyek Pembangunan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas adalah
meningkatkan status kesehatan khususnya bagi masyarakat kurang mampu, dengan cara
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan dan penggunaan fasilitas
pelayanan.
Tujuan Khusus :
·         Membantu pemerintah dalam penyelenggaraan proses desentralisasi 
·         Membantu pemerintah dalam pengelolaan dana tambahan bagi kesehatan
·         Membantu pemerintah dalam advocacy sector Kesehatan 
·         Membantu provinsi dan kabupaten/kota untuk menyempurnakan sistem informasi
kesehatan yang ada untuk mendukung desentralisasi. Sistem yang baru akan terdiri
dari informasi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat dan
data survailans epidemologi.






PEMBAHASAN

A.    Ruang Lingkup Simpus
SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala  keadaan kesehatan masyarakat di tingkat PUSKESMAS mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat .

B.     Latar Belakang penggunaan SIMPUS
1. Belum adanya ke-validan data mengenai orang sakit, penyakit, bumil,dll dalam wilayah
suatu puskesmas
2. Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna laporan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten
3. Memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan Informasi yang tepat, akurat  dan up
to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan obat, jumlah ibu hamil,
masalah imunisasi dll.

C.     Maksut dan Tujuan SIMPUS
1. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil,
ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll
2. Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di suatu Puskesmas dari
jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat digunakan sebagai data
awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan
3. Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen   Puskesmas dalam penyusunan
laporan mengenai kondisi kesehatan di Puskesmas masing - masing
4. Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan harian maupun
bulanan.

D.    Keunggulan Komparatif  SIMPUS
1. Program didesain under Windows sehingga lebih mudah dalam operasional  dan menarik
dalam laporan - laporan yang dihasilkan
2. Dengan data-data yang up to date akan dapat dibuat analisa-analisa yang mendukung
kebijakan Pemda
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian Pendaftaran hingga bagian Obat, sehingga
meminimalisasi pemakaian kertas.
4. Pengelolaan database yang dapat diakses bersama ( terbentuk Bank Data Kesehatan
Daerah )
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang dikehendaki ataupun rekap
keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan Terpusat maupun Terdistribusi

E.     Pentahapan Proyek
Penerapan suatu Teknologi baru selalu memerlukan proses yang bertahap, faktor  yang
paling umum menjadi penyebab adalah kualitas Sumber Daya Manusia dan minimnya
saranan pendukung. Oleh karena itu, sebagai tahap Awal PUSKOM menawarkan paket untuk
pelayanan Pendaftaran, Rawat Jalan dan Obat. Adapun fasilitas yang include didalamnya
antara lain :
       I.            Tabel :
- Tabel Pasien
- Tabel Penyakit
- Tabel Obat
- Tabel Kecamatan, Desa
    II.            Input :
- Register Harian Pasien
- Penerimaan Obat
- Pengeluaran Obat
- Stok Obat Bulanan
 III.            Laporan
- Query Register Harian
- Query Penyakit
- Query Obat
- Rekap (bulanan, harian, mingguan) pasien per jenis dan golongan umur
- Rekap Penyakit
- Rekap Obat
-Data Kesakitan (LB1)
-LPLPO


       F.   Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi Puskesmas :
1.Komitmen
            - Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi)
            - Keinginan memberi yg terbaik
            - Keinginan untuk melakukan kesinambungan
            - Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf
2. Media (Formulir / Hardware/Software)
3. SDM
            - Kualitas
            - Kuantitas
4. Organisasi
            - Struktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab dgn membentuk sebuah SK.
5. Sarana / Prasarana
6. Dana

Pentahapan di atas berdasarkan pengalaman PUSKOM di beberapa Dinas Kesehatan yang menjadi Klien kami. Pelayanan pada bagian-bagian lain baru dapat ditambahkan apabila
tahap ini sudah berhasil. Untuk mendukung pelaksanan SIMPUS secara utuh, setiap puskesmas dituntut minimal menyediakan 3 (tiga) unit Komputer dengan spesifikasi :
- Porcessor min P- II 233
- HD 10 Gb
- Memori 128 MB Ram
- Vga 2 MB






















Kesimpulan dan Saran

Proses pendesainan sistem informasi manajemen pasien dilakukan melalui pen-gintegrasian sistem pencatatan dan pelaporan terutama register pencatatan medik. Proses ini mampu mengurangi duplikasi pencatatan di unit pelayanan puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan menjembatani rancangan desain sis-tem informasi manajemen puskesmas yang dibangun oleh partisipasi puskesmas sendiri dalam bentuk yang lebih aplikatif, berupa pemrogra-man komputer, evaluasi maupun monitoring pelaksanaan.
2. Adopsi pelaksanaan pencatatan dengan metode yang baru (elektronik) membutuhkan kemampuan lebih terhadap penguasaan teknologi diband-ingkan metode sebelumnya. Untuk itu hendaknya pimpinan puskesmas lebih arif dalam memberikan kesempatan untuk memperoleh ketrampilan tambahan operasional komputer bagi petugas puskesmas.
3. Perubahan-perubahan untuk perbaikan suatu sistem di masa mendatang berkaitan dengan sistem informasi hendaknya tetap melibatkan partisipasi aktif dari pelaksana sistem itu sendiri.

·         Sebuah system informasi kesehatan modern tidak harus mahal dengan infra struktur yang tersedia dapat dibangun system informasi digital yang lebih murah dari system analog yang ada saat ini,dengan peningkatan SDM baik di DKK maupun di di masing masing UPK ( Puskesmas ) .
·         Perlunnya sebuah Team di masing masing DATI II yang dedicated untuk mengurusi System Informasi Kesehatan .
·         SP2TP masih relevan bagi puskesmas, mengingat pentingnya perekaman data kesehatan di wilayah kerjanya.
·         SP2TP sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai bahan PTP.
·         SP2TP apabila dapat dimanfaatkan secara optimal akan dapat menjadikan puskesmas lebih efektif dan data kesehatan Kota lebih lengkap.
·         Penerapan teknologi informasi tidak bisa di tunda lagi , diharapkan dengan memanfaatkan teknologi system informasi kesehatan dapat lebih akurat , tepat waktu , tepat guna , murah dan efisien .












Daftar Pustaka
   Long, L. 1989. Management Information System. Prentice Halls, Englewid Cliffts. New Jersey, USA

        Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Edisi kelima. PT Remaja Rosdakarya. Bandung, Indonesia

   Anonim. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 932/MENKES /SK/VIII/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem In-formasi Kesehatan Daerah (SIKDA) untuk Tingkat Kabupaten/Kota, Ja-karta

  Austin, C.J. 1992. Information Systems For Health Services Administra-tion. AUPHA Press/Health Administration Press. Michigan


Parker, C.S. 1989. Management Information Systems: Strategy and Ac-tion. McGraw-Hill Publising Company. Mexico. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar